Jumat, 31 Mei 2013

Sejarah dan Perkembangan Ilmu Hubungan Internasional

Ilmu Hubungan Internasional adalah disiplin yang relatif baru, namun substansi yang ada dalam Ilmu Hubungan Internasional sudah ada sejak lama. Kerangka awal substansi Ilmu Hubungan Internasional merupakan hasil pemikiran para filsuf, seperti Emmanuel Kant, Thucydides, & Morganthau. Ilmu Hubungan Internasional awalnya terlahir sebagai ‘art’, yakni sebuah kajian terhadap fenomena interaksi sejak pertama kali munculnya kehidupan manusia. Sehingga, Ilmu Hubungan Internasional pada awal kelahirannya belum berbentuk sebagai sebuah disiplin ilmu yang mandiri dan sempurna. Contohnya, kemunculan teknik diplomasi & perang dalam kehidupan aktor-aktor terdahulu lama sebelum munculnya negara yang sah. Perang yang menimbulkan korban, kerusakan, kehancuran, dan kerugian yang tidak sedikit, membuat para negarawan mencari sebuah solusi dari persoalan ini. Terlihat bahwa filosofi pemikiran Ilmu Hubungan Internasional telah ada sejak awal perkembangan sejarah kehidupan manusia.
              Ilmu Hubungan Internasional terus berkembang karena banyak ilmu berperan menyumbangkan ilmunya bagi perkembangan Ilmu Hubungan Internasional. Ilmu-ilmu yang berperan terhadap perkembangan Ilmu Hubungan Internasional adalah Diplomatic History, Military Science, Colonial Government, Practical of Foreign Relation, International Law, Organization, Trade and Politics. Meskipun Ilmu Hubungan Internasional terkesan sebagai anak cabang & sangat terpengaruh dari disiplin ilmu sosial yang lain, Ilmu Hubungan Internasional mempunyai cara & hukumnya sendiri untuk memodifikasi disiplin ilmu sosial lainnya, supaya Ilmu Hubungan Internasional menjadi sebuah disiplin ilmu yang mandiri. Pola modifikasi seperti ini sering disebut synthesis pattern, sebuah pattern yang mengkaji berdasarkan banyak disiplin ilmu sosial lainnya yang sudah lama ada.
              Dalam perkembangan sejarah Ilmu Hubungan Internasional sebagai sebuah disiplin ilmu yang mandiri, ada dua sumber sejarah yang menjadi arah, yaitu bersumber pada perkembangan di Amerika Serikat dan Inggris Raya. Di Amerika Serikat, segalanya berawal dari macam-macam gerakan perubahan yang dilakukan Amerika Serikat setelah Perang Dunia II, misalnya pemberian Marshall Plan & pendirian PBB. Akibat untuk para penganut sumber dari Amerika Serikat adalah munculnya paradigma bahwa Ilmu Hubungan Internasional masih merupakan anak cabang dari Ilmu Politik. Sedangkan di Inggris Raya, yang dianggap sebagai sumber sejarah tertua, segalanya bermula dari lahirnya Department of International Relation di University College of Wales, yang merupakan reaksi repreventif dari Perang Dunia I. Sehingga, semua persoalan global yang ada bisa teratasi karena keberadaan Ilmu Hubungan Internasional sebagai ‘science’.
              Ilmu Hubungan Internasional penting untuk dipelajari, karena merupakan sebuah disiplin ilmu pencegah sekaligus penyelesai perang dan konflik, sehingga tercipta perdamaian dunia. Ilmu Hubungan Internasional juga merupakan sebuah disiplin ilmu yang mampu mengakomodasi kerjasama diantara aktor-aktor Hubungan Internasional. Selain itu, Ilmu Hubungan Internasional juga merupakan motor penggerak aksi bersama dalam langkah-langkah yang harus ditempuh dalam mengatasi persoalan global yang kian kompleks.

HI as a science lahir pertama kali di University ,Wales pada tahun 1872. Pada saat itu para praktisi ilmu hubungan internasional mempelajari tentang adanya Perang Dunia I. dimana perang tersebut menyengsarakan masyarakat dunia khususnya Eropa. Dari kajian fenomena tersebut para praktisi menginginkan bagaimana caranya agar perdamaian di dunia ini dapat terwujud dan tidak akan terulang perang-perang lainnya. Presiden Woodrow Wilson lah yang merupakan founder dari ilmu Hubungan Internasional yang ingin mewujudkan tatanan dunia yang damai. Presiden Woodrow Wilson menginginkan Hubungan Internasional yang ada di dunia diatur oleh hukum internasional dan akhirnya dibentuklah LBB.
Akan tetapi LBB tidak bisa bertahan lama dikarenakan LBB dinilai tidak bisa mengakomodasi keinginan semua pihak. Dengan jatuhnya LBB maka pandangan terhadap paham liberalism pun terkikis dan mulai muncul paham baru yaitu realis. Munculnya negara-negara fasis menyebabkan teori akan paham realis terbukti kebenarannya ditambah lagi pecahnya perang dunia II seperti yang ditakutkan oleh kaum liberal menyebabkan paham liberal “terkalahkan” oleh paham realis.
Setelah perang dunia II munculah perdebatan baru yaitu perdebatan tentang metode. Metode tradisionalis dan metode behavioralis. Metode tradionalis menekankan terhadap nilai-nilai serta norma, sejarah, dan lain lain. Sedangkan metode behavioralis lebih menekankan terhadap hipotesis, klasifikasi, generalisasi, dan lain lain yang bisa dijelaskan secara ilmiah. Setelah berakhinya perang dunia II perkembangan Ilmu Hubungan Internasional sangatlah cepat. Pada awalnya  Ilmu Hubungan Internasional hanya mengupas masalah politik dunia saat ini Ilmu Hubungan Internasional sudah menjadi disiplin ilmu interdisipliner yang berarti tidak hanya mempelajari Ilmu Politik tetapi juga disiplin ilmu lain. Salah satu alasan munculnya disiplin Hubuingan Internasional adalah adanya kesulitan dalam menghadapi sesuatu. Dalam hal ini yang dimnaksud adalah ketika sebuah konflik muncul maka akan muncul kesulitan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga diperlukan teori-teori yang bisa memberikan solusi untuk konflik tersebut.
Perubahan dasar yang terdapat dalam Ilmu Hubungan Internasional berdampak besar terutama pada Hubungan Internasional. Bisa kita rasakan perubahan yang sangat terlihat yaitu pada system pembelajaran Ilmu Hubungan Internasional. Salah satu universitas yang merasakan perubahan secara global tersebut adalah Universitas Airlangga. Sebelumnya Ilmu Hubungan Internasional berada dibawah naungan jurusan Ilmu Politik. Ilmu Hubungan Internasional resmi menjadi salah satu jurusan di fakultas sejak tahun 2004. Dalam studi tersebut Ilmu Hubungan Internasional tidak hanya mengkaji konsep dasar dan kerangka umum  International Relations tetapi juga mengkaji tentang komunikasi, negosiasi, dan managerial global. Dengan menjadi global analyst, global negotiator, global communicator, dan global managerial maka terbentuklah seorang global strategist.
Jadi pada intinya International Relation as an art memliki pengaruh yang besar terhadap International Relation as a science dan seiring dengan berjalannya waktu, fenomena yang terjadi selama perang dunia II hingga akhir perang dingin sangat berpengaruh dalam perkembangan Ilmu Hubungan Internasional. International Relation is still under developed  ( Wardhani, 2012) pada dasarnya sampai saat ini hubungan internasional memiliki dinamika perkembangan yang sangat cepat meskipun hubungan internasional sebagai disiplin ilmu masih dalam masa pembangunan.



Referensi :
Dugis, Vinsensio, 2012. Esensi Hubungan Internasional, Departemen Hubungan Internasional, Universitas Airlangga. 17 September 2012
Jackson, R., & Sorensen, G. (1999) Introduction to International Relations, Oxford University Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar