Ilmu Hubungan Internasional terus berkembang karena banyak ilmu berperan menyumbangkan ilmunya bagi perkembangan Ilmu Hubungan Internasional. Ilmu-ilmu yang berperan terhadap perkembangan Ilmu Hubungan Internasional adalah Diplomatic History, Military Science, Colonial Government, Practical of Foreign Relation, International Law, Organization, Trade and Politics. Meskipun Ilmu Hubungan Internasional terkesan sebagai anak cabang & sangat terpengaruh dari disiplin ilmu sosial yang lain, Ilmu Hubungan Internasional mempunyai cara & hukumnya sendiri untuk memodifikasi disiplin ilmu sosial lainnya, supaya Ilmu Hubungan Internasional menjadi sebuah disiplin ilmu yang mandiri. Pola modifikasi seperti ini sering disebut synthesis pattern, sebuah pattern yang mengkaji berdasarkan banyak disiplin ilmu sosial lainnya yang sudah lama ada.
Dalam perkembangan sejarah Ilmu Hubungan Internasional sebagai sebuah disiplin ilmu yang mandiri, ada dua sumber sejarah yang menjadi arah, yaitu bersumber pada perkembangan di Amerika Serikat dan Inggris Raya. Di Amerika Serikat, segalanya berawal dari macam-macam gerakan perubahan yang dilakukan Amerika Serikat setelah Perang Dunia II, misalnya pemberian Marshall Plan & pendirian PBB. Akibat untuk para penganut sumber dari Amerika Serikat adalah munculnya paradigma bahwa Ilmu Hubungan Internasional masih merupakan anak cabang dari Ilmu Politik. Sedangkan di Inggris Raya, yang dianggap sebagai sumber sejarah tertua, segalanya bermula dari lahirnya Department of International Relation di University College of Wales, yang merupakan reaksi repreventif dari Perang Dunia I. Sehingga, semua persoalan global yang ada bisa teratasi karena keberadaan Ilmu Hubungan Internasional sebagai ‘science’.
Ilmu Hubungan Internasional penting untuk dipelajari, karena merupakan sebuah disiplin ilmu pencegah sekaligus penyelesai perang dan konflik, sehingga tercipta perdamaian dunia. Ilmu Hubungan Internasional juga merupakan sebuah disiplin ilmu yang mampu mengakomodasi kerjasama diantara aktor-aktor Hubungan Internasional. Selain itu, Ilmu Hubungan Internasional juga merupakan motor penggerak aksi bersama dalam langkah-langkah yang harus ditempuh dalam mengatasi persoalan global yang kian kompleks.
HI as a science lahir pertama
kali di University ,Wales pada tahun 1872. Pada saat itu para praktisi
ilmu hubungan internasional mempelajari tentang adanya Perang Dunia I.
dimana perang tersebut menyengsarakan masyarakat dunia khususnya Eropa.
Dari kajian fenomena tersebut para praktisi menginginkan bagaimana
caranya agar perdamaian di dunia ini dapat terwujud dan tidak akan
terulang perang-perang lainnya. Presiden Woodrow Wilson lah yang
merupakan founder dari ilmu Hubungan Internasional yang ingin
mewujudkan tatanan dunia yang damai. Presiden Woodrow Wilson
menginginkan Hubungan Internasional yang ada di dunia diatur oleh hukum
internasional dan akhirnya dibentuklah LBB.
Akan tetapi LBB tidak bisa bertahan lama
dikarenakan LBB dinilai tidak bisa mengakomodasi keinginan semua pihak.
Dengan jatuhnya LBB maka pandangan terhadap paham liberalism pun
terkikis dan mulai muncul paham baru yaitu realis. Munculnya
negara-negara fasis menyebabkan teori akan paham realis terbukti
kebenarannya ditambah lagi pecahnya perang dunia II seperti yang
ditakutkan oleh kaum liberal menyebabkan paham liberal “terkalahkan”
oleh paham realis.
Setelah perang dunia II munculah
perdebatan baru yaitu perdebatan tentang metode. Metode tradisionalis
dan metode behavioralis. Metode tradionalis menekankan terhadap
nilai-nilai serta norma, sejarah, dan lain lain. Sedangkan metode
behavioralis lebih menekankan terhadap hipotesis, klasifikasi,
generalisasi, dan lain lain yang bisa dijelaskan secara ilmiah. Setelah
berakhinya perang dunia II perkembangan Ilmu Hubungan Internasional
sangatlah cepat. Pada awalnya Ilmu Hubungan Internasional hanya
mengupas masalah politik dunia saat ini Ilmu Hubungan Internasional
sudah menjadi disiplin ilmu interdisipliner yang berarti tidak hanya
mempelajari Ilmu Politik tetapi juga disiplin ilmu lain. Salah satu
alasan munculnya disiplin Hubuingan Internasional adalah adanya
kesulitan dalam menghadapi sesuatu. Dalam hal ini yang dimnaksud adalah
ketika sebuah konflik muncul maka akan muncul kesulitan untuk mengatasi
masalah tersebut sehingga diperlukan teori-teori yang bisa memberikan
solusi untuk konflik tersebut.
Perubahan dasar yang terdapat dalam Ilmu
Hubungan Internasional berdampak besar terutama pada Hubungan
Internasional. Bisa kita rasakan perubahan yang sangat terlihat yaitu
pada system pembelajaran Ilmu Hubungan Internasional. Salah satu
universitas yang merasakan perubahan secara global tersebut adalah
Universitas Airlangga. Sebelumnya Ilmu Hubungan Internasional berada
dibawah naungan jurusan Ilmu Politik. Ilmu Hubungan Internasional resmi
menjadi salah satu jurusan di fakultas sejak tahun 2004. Dalam studi
tersebut Ilmu Hubungan Internasional tidak hanya mengkaji konsep dasar
dan kerangka umum International Relations tetapi juga mengkaji tentang komunikasi, negosiasi, dan managerial global. Dengan menjadi global analyst, global negotiator, global communicator, dan global managerial maka terbentuklah seorang global strategist.
Jadi pada intinya International Relation as an art memliki pengaruh yang besar terhadap International Relation as a science
dan seiring dengan berjalannya waktu, fenomena yang terjadi selama
perang dunia II hingga akhir perang dingin sangat berpengaruh dalam
perkembangan Ilmu Hubungan Internasional. International Relation is still under developed
( Wardhani, 2012) pada dasarnya sampai saat ini hubungan internasional
memiliki dinamika perkembangan yang sangat cepat meskipun hubungan
internasional sebagai disiplin ilmu masih dalam masa pembangunan.
Referensi :
Dugis, Vinsensio, 2012. Esensi Hubungan
Internasional, Departemen Hubungan Internasional, Universitas Airlangga.
17 September 2012
Jackson, R., & Sorensen, G. (1999) Introduction to International Relations, Oxford University Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar